Cekazmedia Bengkel Elektronik.. Layanan Perbaikan Perangkat Elektronik.. Semua Merek Dan Semua Jenis..Jl Veteran No01 Komplek Ruko Pasar Majaselatan Maja Majalengka

MUTU PENDIDIKAN MENURUN?



Guru adalah mantan Siswa tentunya telah mengalami berbagai macam perubahan sistem pendidikan sejak menjadi siswa sampai akhirnya menjadi seorang guru, bahkan hingga belasan tahun menjadi guru.
Kurikulum memang dinamis dan harus terus berkembang sesuai dengan kondisi kekinian, jika kurikulum itu statis maka kurikulum tersebut tidak akan mampu mengatasi persoalan yang terus berkembang tetapi jika pengembangan kurikulum yang diharapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu menghasilkan yang sebaliknya yaitu kemunduran dan penurunan kualitas pendidikan tentunya dapat dipastikan ada kekelruan yang terjadi, yang menjadi pertanyaan adalah : dimanakah kekeliruan tersebut ? mengapa hal tersebut terjadi ? bagai mana cara memperbaiki kekelruan tersebut ?



Untuk menjawab persoalan ini sebaiknya kita kembali kepada kaidah dasar yaitu tujuan pendidikan, dengan kembali merujuk pada tujuan pendidikan maka kita sebagai komponen pendidikan baik penentu kebijakan, guru dan siswa sebagai objek pendidikan harus melaksanakan sesuai dengan kapasitas dan otoritas yang dimiliki agar terjadi sinergitas antara ketigannya shingga tujuan pendidikan akan tercapai dengan maksimal.

1. Tujuan Pendidikan : secara sederhana tujuan pendidikan adalah terjadinya perubahan pada peserta didik yang dapat ditinjau dari 3 aspek pokok yaitu aspek sikap, pengengathuan dan skill. Untuk mencapai hal tersebut maka di perlukan sosok guru yang profesional yaitu guru yang menguasai materi, menguasai metode berbagi metode pembelajaran dan yang paling penting adalah mampu menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa baik secara psikologis, kemampuan dasar siswa maupun sarana dan prasarana yang tersedia karena metode modern sulit untuk diterapkan disuatu wilayah yang guru, fasilitas, siswa serta lingkungan yang belum memadai, contoh pengguanaan IT tidak mungkin dilakukan oleh seorang guru yang belum mengerti Komputer, sekolah yang tidak jaringan listrik atau siswa yang berada dipedalaman. ( Fakta : lebih dari 70 % guru SD bahkan guru SMP belum mampu mengoperasikan komputer)

2. Hasil Pendidikan ternyata berbanding terbalik dengan tujuan pendidikan. beberapa fakta menyatakan :
a. terjadi kemerosotan moral dan sikap anak didik, tawuran menjadi hal yang lumrah bagi siswa, adab sopan santun siswa terhadap guru, orang yang tua dan sesama nyaris hilang
b. Terjadi penurunan kemampuan kognitif siswa yang disebabkan terjadinya penurunan minat belajar siswa bahkan materi yang sangat mudah sekalipun mereka sulit untuk menguasainya
c. Jika dilihat dari Skill nya maka hal yang sama terjadi secara umum ( ada beberapa yang termasuk pengecualian). seorang siswa lulusan SMP tidak lebih baik dari lulusan SD tempo dulu atau bahkan lulusan SMU sekalipun. seabagai contoh Pelajaran bahasa Inggris yang dipelajari sejak SMP dan dilanjutkan Di SMU, tetapi Mayoritas lulusan SMU tidak mampu berbahasa Inggris walu hanya dengan pola yang sederhana.

Dimana letak Kekeliruannya ?

Menurut asumsi penulis tenyata letak kekliruannya adalah di pengawasan dan penilaian terhadap guru.
1. Tujuan pendidikan adalah terjadi perubahan sikap , pengetahuan dan skil siswa
2. Yang diperikasa adalah perangkat pembelajaran, kelengkapan Administrasi yang dimungkinkan hasil rekayasa semata. bahkan ironisnya guru sibuk melengkapi kelengkapan administrasinya hinnga perhatian terhadap siswanya menjadi terabaikan.

Bagai mana Idealnya ?

Kalau yang menjadi tujuan adalah perubahan siswa maka yang harus dipertanyakan,diperiksa dan dibuktikan adalah perubahan siswa ,
Mengenai cara , metode dan bahan ajar dengan sendirinya guru akan berusaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya

pertanyaan yang ideal bagi para guru adalah : sudah bisa/ mampu apakah murid murid anda,?

Seperti halnya sorang petani sawah yang dipertanyakan dan perlu dibuktikan adalah hasil panen yang melimpah. mengenai merk traktor , koret , cangkul yang mereka gunakan bukanlah hal yang penting karena untuk mendapatkan hasil yang maksimal mereka akan mencari sendiri hal-hal yang dapat meningkatkan produktivitas sawah mereka

Semoga menjadi renungan bagi kita semua,,,